Jumat, 04 Januari 2008

Pendidikan Masih Berjarak dengan Realitas



Pendidikan yang berlangsung di sekolah-sekolah masih berjarak dengan realitas kehidupan yang ada di masyarakat. Padahal, pendidikan mestinya menyiapkan anak-anak menjalani kehidupan dan berkarya di masyarakat.


Hal ini diungkapkan Jurgen Zimmer, Presiden dan Pendiri School for Life, serta Helen Morrschel, Koordinator Kepala Sekolah Ciputra Surabaya, dalam Konferensi Guru Indonesia 2007 di Jakarta, Rabu (28/11). Konferensi yang dihadiri sekitar 800 guru itu mengambil tema "Better Community through Better Education" hasil kerja sama Sampoerna Foundation Teacher Institute, Provisi Education, dan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).
Zimmer mengatakan, anak-anak harus diberi peluang untuk mengembangkan diri. Untuk itu, pendidikan konvensional yang terpaku pada kurikulum saja, tanpa mengaitkannya dengan keseharian hidup, perlu diubah.


Pendidikan yang dilaksanakan di School for Life di Jerman dan Thailand, misalnya, mampu menciptakan suasana belajar yang merangsang anak untuk kreatif dan siap menjalani kehidupan. Pembelajaran di kelas diperkaya dengan beragam pusat keunggulan yang mampu membekali siswa untuk bisa meraih peluang dan tantangan kehidupan.


Helen Morrschel menjelaskan, pembelajaran di dalam kelas saja tidak cukup. "Guru harus ciptakan proyek-proyek yang ada dalam realitas kehidupan untuk merangsang anak mau terus belajar," kata Morrschel.


Giri Suryamatna, Sekretaris Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas, mengakui bahwa pendidikan di Indonesia masih dipertanyakan kualitasnya untuk menghasilkan generasi yang mandiri. Salah satu kuncinya antara lain dengan meningkatkan kualitas guru.


Sumber : Kompas, Jumat, 30 November 2007

Tidak ada komentar: